Minggu, 22 Maret 2015

Sistem Perkemihan

SYSTEM PERKEMIHAN
A.    Sistem perkemihan
Sistem perkemihan adalah suatu system dimana terjadi proses penyaringan darah , sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh dan larut dalam air dan dilarutkan berupa urine .
      B. Sistem perkemihan mempunyai 4 fungsi :
1.membuang sisa metabolisme
2.untuk salah satu ion yang mempengaruhi konsentrasi dalam keseimbangan asam basa
3.untuk keseimbangan nilai ph
4.untuk keseimbangan cairan di dalam tubuh
5.Membentuk Urine
    Organ system perkemihan
    
1.    Ginjal
2.    Ureter
3.    Vesika Urinaria
4.    Uretra

Fungsi organ system perkemihan adalah sebagai berikut :
1.    Ginjal
 
Adalah sepasang organ berbentuk kacang dengan panjang 4 sampai 5 inci yang terletak di belakang rongga abdomen ( diantara rongga perut dan otot punggung ), satu di satu masing-masing sisi kolomna vertebralis, sedikit di atas garis pinggang. Setiap ginjal mendapat satu arteri renalis dan satu vena renalis, yang masing-masing masuk dan keluar ginjal di indentasi ginjal yang menyebabkan organ ini berbentuk seperti ginjal.
 Ginjal bekerja pada plasma yang mengalir melaluinya untuk menghasilkan urine, mengonservasi bahan-bahan yang akan dipertahankan dalam tubuh dan mengeluarkan bahan-bahan yang tidak diinginkan dalam tubuh melalui urine.
Setelah terbentuk, urine mengalir kepada suatu rongga pengumpul sentral, pelvis ginjal yang terletak di bagian dalam medial tiap-tiap ginjal. Dari sini urine disalurkan ke dalam ureter,

Bagian-bagian ginjal :
A.    Renal pelvis
Merupakan ruang penampung yang besar yang menghubungkan medulla dengan ureter . Renal pelvis memiliki percabangan yaitu  Kaliks mayor dan kaliks minor . Masing-maing ginjal memiliki sekitar 2 -3 kaliks mayor dan 8-18 kaliks minor .
B.    Medulla renalis
Merupakam bagian tengah ginjal , terdiri dari 8-18 piramida . bagian apeks dari piramida adalah papilla , piramida terdiri dari Tubulus dan Duktus kolektipus dari Nefron . Tubulus dalam piramida berperan dalam Reabsorpsi zat-zat yang terfiltrasi . Urine berjalan dari medulla ke kaliks minor , kaliks mayor dan renal pelvis . Dari renal pelvis urine ke ureter dan masuk ke kandung kandung kemih
C.    Cortex renalis
Paling luar dari ginjal terdiri dari area kortikal dan area juxtamedullari .mempunyai kapiler-kapiler menembus medulla melalui pyramid membentuk renal kolum . Kolum terdiri dari tubulus ginjal yang mengalirkan urine ke kaliks minor
Bagian ginjal dibagi menjadi 2 :
1.    Nefron
Adalah merupakan suatu unit fungsional yang dimana disetiap ginjal memiliki 1 juta nefron.Setiap nefron terdiri dari kapsul bowman yang mengitari rumabi kapiler glomerulus, ubulus kontrotus, lengkung henle, dan tubukulus kontrotus distal.
Bagian-bagian Nefron dibagi menjadi :

a. Glomerulus
Bagian ini yang mengandung anyaman kapiler yang terletak di dalam kapsul bowman dan menerima darah dari arteriola aferen dan meneruskan darah ke system vena melalui arteriol aferen.Glomerulus berdiameter 200mm, di bentuk oleh invagiansi suatu anyaman kapiler yang menempati kapsula bowman dimana cairan di filtrasikan.

b. Tubulus
Filtrasi glomerulus yang memasuki tubulus nefron mengalir melalui :
1) Tubulus proksimal
Tubulus kontortus proksimal berjalan berkelok-kelok dan berakhir sebagai saluran yang lurus di medula ginjal (pars desendens Ansa Henle). Dindingnya disusun oleh selapis sel kuboid dengan batas-batas yang sukar dilihat. Inti sel bulat, bundar, biru dan biasanya terletak agak berjauhan satu sama lain. Sitoplasmanya bewarna asidofili (kemerahan). Permukaan sel yang menghadap ke lumen mempunyai paras sikat (brush border). Tubulus ini terletak di korteks ginjal.
 

Fungsi tubulus kontortus proksimal adalah mengurangi isi filtrat glomerulus 80-85 persen dengan cara reabsorpsi via transport dan pompa natrium. Glukosa, asam amino dan protein seperti bikarbonat, akan diresorpsi.

2) Lengkung Henle
Bentuknya lurus dan tebal diteruskan ke segmen tipis selanjutnya ke segmen tebal, panjangnya 12 mm, total panjangnya ansa henle 2-14 mm. Klorida secara aktif diserap kembali pada cabang asendens gelung Henle dan natrium bergerak secara pasif untuk mempertahankan kenetralan listrik.


Sekitar 25% natrium yang difiltrasi diserap kambali karena darah nefron termeable terhadap air. Reabsorbswwwi klorida dan natrium di pars esendens penting untuk pemekatan urine karena membantu mempertahankan integritas gradiens konsentrasi medulla. Kalium terfiltrasi 20-25% diabsorpsi pada pars esendens lengkung Henle. Proses pasif terjadi karena gradient elektrokimia yang timbul sebagai akibat dari reabsorpsi aktif klorida pada segmen nefron ini.



3) Tubulus distalis
Bagian ini adalah bagian tubulus ginjal yang berkelok-kelok dan letak jauh dari kapsula Bowman, panjangnya 5 mm. Tubulus distal dari masing-masing nefron bermuara ke duktus koligentis yang panjangnya 20 mm.




Masing-masing duktus koligens berjalan melalui korteks dan medulla ginjal bersatu membentuk suatu duktus yang berjalan lurus dan bermuara pada duktus belini, seterusnya menuju kaliks minor, ke kaliks mayor, dan akhirnya mengosongkan isinya ke dalam pelvis renalis pada apeks masing-masing pyramid medulla ginjal.




Panjang nefron keseluruhan di tambah dengan duktus koligentis adalah 45-46 mm. Nefron yang berasal dari glomerulus korteks mempunyai Ansa Henle yang memanjang ke dalam pyramid medulla.

4) Duktus koligentes, kedalam pelvis ginjal.
Saluran yang secara metabolic tidak aktif.Pengaturan secara halus dari ekskresi natrium urine terjadi disini dengan aldosteron yang paling berperan terhadap reabsorbsi natrium.Duktus ini memiliki kemampuan mereabsorbsi dan menyekresi kalium.Ekskresi aktif kalium dilakukan pada duktus koligen kortikal dan dikendalikan oleh aldosteron.Reabsorbsiaktif kalium murni terjadi dalam duktus kolige medulla.



Sepanjang perjalanan ini zat di reabsorbsi dan di sekresi secara selektif oleh epitel tubulus, dan cairan yang dihasilkan memasuki pelvis ginjal sebagai urine.Reabsorbsi memegang peranan lebih penting daripada sekresi pembentukan urin. Tetapi sekresi sangat penting dalam menentukan ion kalium, hydrogen dan beberapa zat lain di dalam urine.

2.    Ureter


Ureter memiliki panjang sekitar 20-30 cm . Ureter berfungsi mentransfort urine dari ginjal ke kandung kemih  .  Terdiri dari 3 lapis yaitu :
-    Epitel mukosa pada bagian dalam
-    Otot polos pada bagian tengah
-    Jaringan ikat pada bagian luar
Ureter adalah suatu saluran berdinding otot polos yang keluar dibatas medial dekat dengan arteri dan vena renalis.Terdapat dua ureter, setiap ureter mengangkut urine dari masing-masing ginjal ke sebuah kandung kemih. Ureter memiliki 2 saluran masing-masing menyambung dari ginjal ke kandung kemih .
Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan peristaltic setiap 5 menit sekali untuk mendorong air kemih masuk kedalam kantung kemih .








3.    Vesika urinaria (kandung kemih)



Kandung kemih, terletak dibelakang os.pubis di dalam rongga pelvis, pada orang dewasa kapasitas maksimum vesika urinaria sekitar 500ml .bentuk dan batas-batasnya sangat berfariasi sesuai dengan jumlah urine yang dikandungnya .
Vesika urinaria menampung urine secara temporer.Secara periode, urine dikosongkan dari kandung kemih keluar dari melalui saluran lain, uretra, akibat kontraksi kandung kemih.
Kandung kemih berfungsi menampung urine untuk sementara waktu. Terdapat segitiga bayangan yang terdiri dari 3 lubang, yaitu 2 lubang ureter dan 1 lubang uretra pada dasar kandung kemih yang disebut dengan trigonum/ trigon. Lapisan dinding kandung kencing (dari dalam ke luar) : lapisan mukosa, sub mukosa, otot polos dan lapisan fibrosa. Lapisan otot disebut dengan otot detrusor. Otot longitudinal pada bagian dalam dan luar dan lapisan sirkular pada bagian tengah.
Ukuran kandung kencing berbeda-beda. Pada usia dewasa kandung kencing mampu menampung sekitar 300-500 ml urine. Pada keadaan tertentu kandung kencing dapat menampung 2x lipat lebih jumlah keadaan normal.
Persyarafan utama kandung kemih adalah nervous pelvikus yang berhubungan dengan medula spinalis melalui pleksus sakralis terutama berhubungan dengan medula spinalis segmen S2 dan S3. Serat sensorik mendeteksi derajat regangan pada dinding kandung kemih. Syaraf motorik yang menjalar dalam nervous pelvikus adalah serat parasimpatis.
Selain nervous pelvikus terdapat 2 tipe persyarafan lain yang penting untuk kandung kemih yatu serat otot lurik yang  berjalan melalui nervous pundendal menuju sfringter eksternus. Ini adalah serat syaraf somatik yang mempersyarafi dan mengontrol otot lurik pada springter. Kandung kemih juga menerima syaraf simpatis dari rangkaian simpatis melalui nervous lipogastrikus terutama berhubungan dengan segmen  L2 medula spinalis. Serat simpatis ini merangsang pembuluh darah dan sedikit mempengaruhi kontraksi kandung kemih. Beberapa serat syaraf sensorik juga berjalan melalui syaraf simpatis dan penting dalam menimbulkan sensasi rasa penuh dan rasa nyeri


4.    Uretra
Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih dan fungsinya menyalurkan urine keluar .
pada wanita berunkuran pendek dan lurus, berjalan langsung dari leher kandung kemih ke luar. Pada pria uretra jauh lebih panjang dan berjalan melengkung dari kandung kemih ke luar, melalui kelenjar prostat dan penis.Uretra pria mempunyai fungsi ganda, yaitu menjadi saluran untuk mengeluarkan urine dari kandung kemih dan saluran untuk semen dari organ-organ reproduksi.
    Perbedaan Uretra laki-laki dan wanita
1.    Uretra Laki-laki

Uretra pria lebih panjang dari wanita .karna itu meluas melalui penis . Uretra pria adalah sekitar 18-20 cm panjangnya dan berfungsi sebagai lorong umum untuk baik urine dan air mani dari tubuh . Uretra laki-laki memiliki 4 bagian :
Uretra spoons , membrane Uretra , uretra pra-prostat dan uretra prostat dan itu meluas melalui prostat sfringter internal dan eksternal, diafragma urogenital, kelenjar couper dan seleuruh panjang penis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar